Osteosarkoma adalah tumor tulang ganas yang berhubungan dengan periode
kecepatan pertumbuhan pada masa remaja. Kanker tulang jenis
ini banyak menyerang anak-anak. Rata-rata penyakit ini terdeteksi pada anak umur
15 tahun. Dan angka kejadian pada anak laki-laki maupun anak perempuan adalah
sama namun yang banyak diserang adalah remaja laki-laki.
Penyebab kanker ini memang tidak
diketahui secara pasti. Namun dari beberapa bukti yang ada tampaknya
kemungkinan bahwa penyakit ini diturunkan besar sekali. Osteosarkoma cenderung
tumbuh di tulang paha (ujung bawah), tulang lengan atas (ujung atas) dan tulang
kering (ujung atas). Ujung tulang tersebut merupakan daerah dimana terjadi
perubahan dan kecepatan pertumbuhan yang terbesar. Meski demikian, osteosarkoma
juga bisa tumbuh di tulang lainnya.
Gejala yang paling sering dialami adalah nyeri. Sejalan dengan
pertumbuhan tumor, bisa juga terjadi pembengkakkan, dan pergerakan yang
terbatas. Tumor di tungkai akan menyebabkan penderita berjalan timpang.
Sedangkan tuomor di lengan akan menyebabkan nyeri ketika lengan dipakai untuk
mengangkat sesuatu.
Pembengkakkan pada tumor mungkin
akan berasa hangat dan terlihat agak memerah. Tanda awal dari penyakit ini bisa
merupakan patah tulang yang selanjutnya menjadi tumor. Patah tulang di tempat
tumbuhnya tumor ini disebut fraktur patologis dan sering terjadi setelah
tulang mengalami gerakan rutin.
Pendeteksian penyakit ini adalah
dengan pemeriksaan:
1.
1. Rontgen tulang yang terkena
2.
2. CT Scan tulang yang terkena
3.
Pemeriksaan darah (termsuk kimia
serum)
4.
3. CT Scan dada untuk melihat adanya
penyebaran ke paru-paru
5.
4. Biopsi terbuka
6.
5. Scanning keseluruhan tulang untuk
melihat penyebaran kanker-nya.
Sebelum dilakukan pembedahan,
dilakukan kemoterapi supaya tumor mengecil. Kemoterapi ini
lumayan manjur untuk membunuh sel tumor yang sudah mulai menyebar. Jika belum
terjadi penyebaran ke paru-paru, maka angka harapan hidupnya mencapai 60%.
Sekitar 75% penderita bisa bertahan hidup sekitar 5 tahun setelah kanker
tulangnya terdiagnosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar